Tuesday, June 20, 2017

Apakah yang dimaksud dengan pengantin darah dalam Keluaran 4:25



Oleh Izar Tirta

Dalam Keluaran 4:25 kita membaca “Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku."
 
 
Buku "21 Bukti Yesus adalah Tuhan"

Apa yang dapat kita pahami dari istilah pengantin darah yang disebutkan oleh Zipora ini? Sebagaimana kita tahu, bahwa bagian ini adalah kelanjutan dari kisah dimana Allah berniat untuk membunuh Musa karena Musa telah lalai dalam menyunatkan anaknya. (Selengkapnya mengenai pembahasan terhadap Allah berniat membunuh Musa dapat di Baca disini)

Dalam ayat 25, kita melihat bagaimana respon Zipora yang segera mengambil tindakan yaitu menyunat anaknya tersebut. Melalui tindakan ini, Zipora telah menyelamatkan Musa dan sekaligus keluarga tersebut dari penghukuman Allah. Sekaligus melalui tindakan ini Zipora juga telah menyatakan imannya kepada Yahwe, Allah yang disembah oleh Musa. [Baca Juga: Mengapa Injil Matius justru banyak berbicara tentang Taurat? Klik disini.]

Bahwa Musa dan Zipora disebut sebagai pengantin, kita tentu dapat mudah memahami karena mereka memang sudah menikah dan sudah menjadi suami dan istri. Tetapi apa maksudnya pengantin darah?

Pengantin darah disini adalah istilah yang muncul dalam kaitan tindakan penyunatan tersebut. Di dalam penyunatan, tentu ada darah yang dialirkan dan darah yang keluar ini bukanlah sekedar sebagai sesuatu gejala fisikal saja, melainkan ada makna simbolis atau bahkan spiritual yang terdapat dibalik perbuatan tersebut.

Penyunatan adalah tanda perjanjian Allah dengan Abraham. Hal itu dapat kita lihat pada ayat-ayat: “(9) Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. (10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; (11) haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.” (Kejadian 17:9-11)

Sehingga dapat dikatakan melalui aliran darah dari penyunatan tersebut, Abraham yang adalah orang berdosa dipersatukan dengan sebuah perjanjian oleh Allah yang Mahasuci. Pada Kejadian 17:7, Allah berjanji akan menjadi Allah bagi Abraham dan bagi keturunan Abraham. Allah dan Abraham kini memiliki hubungan yang bersifat pribadi.

Demikian pula di dalam peristiwa penyunatan anak Musa ini, melalui aliran darah yang keluar dari penyunatan tersebut, Zipora bukan saja menjadi pengantin Musa tetapi juga pengantin yang telah di meterai oleh darah perjanjian antara Allah dan Abraham.

Konsep pengantin darah ini bukan saja terdapat di Perjanjian Lama melainkan juga di Perjanjian Baru. Bahkan di Perjanjian Baru konsep ini semakin dipertegas pula.

Jika dalam PL, darah tersebut berasal dari proses penyunatan, maka dalam PB darah yang dimaksud adalah darah dari Yesus Kristus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia.

Perjanjian darah antara Allah dan manusia kini semakin diperjelas melalui darah Anak Allah yang tunggal. Melalui kematian Anak Allah tersebut, maka kita sebagai manusia dipersatukan dengan Allah dalam persatuan yang suci. Alkitab bahkan memakai istilah yang sama seperti yang dipakai oleh Zipora, yaitu bahwa kita jemaat orang percaya ini pada dasarnya adalah pengantin bagi Anak Allah.

Hal tersebut dapat kita lihat pada ayat-ayat di bawah ini:
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. (2 Kor 11:2)

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!  Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (Wahyu 19:7)

Dari dua ayat di atas setidaknya dapat kita lihat bahwa hubungan kita sebagai jemaat dengan Kristus sebagai kepala jemaat bukan saja merupakan hubungan yang dekat, melainkan hubungan yang benar-benar dipersatukan, sebagaimana suami dan istri dipersatukan di dalam pernikahan. Sungguh suatu konsep yang saya yakin tidak akan mungkin timbul dalam benak manusia jika seandainya hal tersebut tidak diwahyukan kepada kita.

Konsep tentang pengantin darah ini, pertama kali diucapkan oleh Zipora dalam kalimat yang kita baca pada Keluaran 4:25 ini. Dapat dikatakan inilah pertama kali konsep hubungan yang intim antara orang percaya dengan Allah, yang dilukiskan sebagai pengantin, disebutkan.

Kesimpulan
Pengertian dari istilah “pengantin darah” yang diucapkan oleh Zipora dapat berarti dua hal:

Secara khusus dalam konteks kalimat ini
:
Zipora sebagai bukan orang Israel dipersatukan secara spiritual dengan Musa sebagai orang Israel yang menerima janji dari Allah melalui Abraham. Allah Abraham adalah Allah Musa dan kini melalui perjanjian darah tersebut telah menjadi Allah Zipora juga.

Secara umum dalam konteks yang lebih luas
:
Semua orang berdosa yang telah menjadi percaya kepada Kristus dipersatukan ke dalam keluarga kerajaan Allah melalui pengorbanan darah Kristus di kayu salib. Dari sebelumnya disebut sebagai seteru Allah, kini orang berdosa tersebut bahkan diakui sebagai mempelai wanita Kristus.

Sungguh luarbiasa perbuatan Allah kita yang telah mempersatukan kita orang yang berdosa ini ke dalam keluarga-Nya melalui pengorbanan darah Kristus di kayu salib. Semoga kita dapat senantiasa ingat akan pengorbanan tersebut dan bersyukur atas hal itu.

Menjadi orang Kristen bukanlah berarti sekedar melakukan ritual-ritual ibadah keagamaan saja melainkan juga berarti menerima sebuah status yang baru, hubungan yang baru dan jati diri yang baru di hadapan Allah Yang Mahakuasa.

Amin.

Keywords:
Apa yang dimaksud dengan pengantin darah dalam Keluaran 4 ayat 25
Istilah pengantin darah
Zipora dan Musa pengantin darah
Konsep pengantin darah dalam Perjanjian Lama
Konsep pengantin darah dalam Perjanjian Baru
Jemaat sebagai pengantin Yesus Kristus melalui pengorbanan darah
2 Kor 11:2
Wahyu 19:7
Status orang percaya sebagai mempelai wanita Kristus
Apa artinya menjadi orang Kristen

Artikel-artikel Kristen lainnya
Apa yang dimaksud dengan berakar dan berdasar di dalam Efesus 3?
Berakar dan berdasar di dalam Kristus adalah istilah yang cukup popular bagi kita orang-orang Kristen, tetapi apakah yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut? Baca penjelasannya disini

Eksposisi Roma 3:23
Roma 3 ayat 23 mengenai semua orang telah berbuat dosa adalah ayat yang sangat terkenal di antara orang-orang Kristen. Ayat ini berisi pengajaran mendasar mengenai status kita manusia sebagai orang yang berdosa. Baca penjelasan dan eksposisi terhadapa ayat ini disini

Apakah Tuhan mencobai manusia?
Sebagai manusia kita sering merasakan bagaimana hidup kita dicobai, entah dicobai untuk berbuat dosa atau dicobai melalui kesulitan hidup yang berat. Siapakah sebenarnya yang mencobai kita? Apakah Tuhan turut mencobai manusia? Jika bukan Tuhan, lalu siapa? Baca penjelasannya disini.

Apakah Tuhan pernah bermusuhan?
Dalam benak kita, Tuhan adalah sosok yang penuh kasih. Namun apakah Tuhan pernah bermusuhan? Jika ya, dengan siapa? Baca penjelasannya disini

Mengapa Tuhan ingin membunuh Musa?
Tidak ayal lagi ini adalah salah satu penggalan kalimat dalam Alkitab yang cukup sulit untuk dipahami, diterima, dicerna dan bahkan dipercayai. Bagaimana mungkin Allah yang Mahakasih dapat ingin membunuh Musa? Baca penjelasannya disini.