Oleh: Izar Tirta
Yang kukehendaki
ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya. (Filipi 3:10)
Ketika kita memusatkan
perhatian pada pertumbuhan kerohanian kita di dalam sikap hormat dan takjub
kepada Allah. Ketika kita berusaha semakin memahami kasih-Nya kepada kita, maka
kerinduan kita akan Dia juga akan semakin bertumbuh.
Ketika kita tatap
keindahan-Nya, kita akan lebih lagi ingin mencari Dia. Dan, ketika kesadaran
kita akan kasih penebusan-Nya makin meningkat, maka makin meningkat jugalah
rasa ingin mengenal Dia lebih dalam.
Membaca Filipi 3:10 kita akan menyadari kedalaman keinginan Paulus untuk mengenal Kristus lebih
baik lagi.
Dalam buku Desiring
God, John Piper menulis, “[Allah] mengasihi kita dan menghendaki agar kita
memperoleh kepenuhan sukacita yang hanya dapat ditemukan dengan mengenal dan
memuji Dia, Pribadi yang sangat luar biasa melampaui segalanya.”
Salah satu hal ajaib
tentang Allah adalah: la tak memiliki batas dalam segala atribut kemuliaan-Nya.
Jadi, dalam kerinduan kita kepada-Nya, pengungkapan diri-Nya kepada kita tidak
akan ada habisnya. Makin kita mengenal Dia, makin kita merindukan Dia. Dan,
semakin kita menginginkan Dia, semakin kita rindu bersekutu dengan Dia dan
mengalami hadirat-Nya. Dan semakin kita menginginkan Dia dan persekutuan
dengan-Nya, semakin kita berkeinginan menjadi seperti Dia.
Salah satu ciri apakah kita adalah orang Kristen yang sudah diselamatkan atau belum adalah...
bahwa ada kerinduan di dalam hati kita untuk mengenal Dia.
Orang Kristen yang
tidak ada keinginan sama sekali untuk mengenal lebih dalam siapakah Kristus
itu, .... mungkin sekali memang belum lahir baru atau belum diselamatkan.
Adakah kerinduan itu
hadir di dalam hatimu?
Beberapa pertanyaan reflektif:
Apakah yang paling Allah kehendaki dari diri kita?
Apakah yang paling Tuhan inginkan dari aku?
Apakah ciri-ciri dari orang Kristen yang sudah diselamatkan?
Seperti apakah ciri-ciri dari orang yang belum diselamatkan?
Seperti apakah tanda-tanda dari orang yang belum lahir baru?