Oleh
Izar Tirta
Dalam
Keluaran 4:25 kita membaca “Lalu Zipora mengambil
pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit
itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah
bagiku."
Buku "21 Bukti Yesus adalah Tuhan"
Apa
yang dapat kita pahami dari istilah pengantin darah yang disebutkan oleh Zipora
ini? Sebagaimana kita tahu, bahwa bagian ini adalah kelanjutan dari kisah
dimana Allah berniat untuk membunuh Musa karena Musa telah lalai dalam
menyunatkan anaknya. (Selengkapnya mengenai pembahasan terhadap Allah berniat
membunuh Musa dapat di Baca disini)
Dalam
ayat 25, kita melihat bagaimana respon Zipora yang segera mengambil tindakan
yaitu menyunat anaknya tersebut. Melalui tindakan ini, Zipora telah
menyelamatkan Musa dan sekaligus keluarga tersebut dari penghukuman Allah.
Sekaligus melalui tindakan ini Zipora juga telah menyatakan imannya kepada
Yahwe, Allah yang disembah oleh Musa. [Baca Juga: Mengapa Injil Matius justru banyak berbicara tentang Taurat? Klik disini.]
Bahwa
Musa dan Zipora disebut sebagai pengantin, kita tentu dapat mudah memahami
karena mereka memang sudah menikah dan sudah menjadi suami dan istri. Tetapi
apa maksudnya pengantin darah?
Pengantin
darah disini adalah istilah yang muncul dalam kaitan tindakan penyunatan
tersebut. Di dalam penyunatan, tentu ada darah yang dialirkan dan darah yang
keluar ini bukanlah sekedar sebagai sesuatu gejala fisikal saja, melainkan ada
makna simbolis atau bahkan spiritual yang terdapat dibalik perbuatan tersebut.
Penyunatan
adalah tanda perjanjian Allah dengan Abraham. Hal itu dapat kita lihat pada
ayat-ayat: “(9) Lagi firman Allah kepada
Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan
keturunanmu turun-temurun. (10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang,
perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di
antara kamu harus disunat; (11) haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan
menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.” (Kejadian 17:9-11)
Sehingga
dapat dikatakan melalui aliran darah dari penyunatan tersebut, Abraham yang
adalah orang berdosa dipersatukan dengan sebuah perjanjian oleh Allah yang
Mahasuci. Pada Kejadian 17:7, Allah berjanji akan menjadi Allah bagi Abraham
dan bagi keturunan Abraham. Allah dan Abraham kini memiliki hubungan yang
bersifat pribadi.
Demikian
pula di dalam peristiwa penyunatan anak Musa ini, melalui aliran darah yang
keluar dari penyunatan tersebut, Zipora bukan saja menjadi pengantin Musa
tetapi juga pengantin yang telah di meterai oleh darah perjanjian antara Allah
dan Abraham.
Konsep
pengantin darah ini bukan saja terdapat di Perjanjian Lama melainkan juga di
Perjanjian Baru. Bahkan di Perjanjian Baru konsep ini semakin dipertegas pula.
Jika
dalam PL, darah tersebut berasal dari proses penyunatan, maka dalam PB darah
yang dimaksud adalah darah dari Yesus Kristus yang mati di kayu salib untuk
menebus dosa-dosa manusia.
Perjanjian
darah antara Allah dan manusia kini semakin diperjelas melalui darah Anak Allah
yang tunggal. Melalui kematian Anak Allah tersebut, maka kita sebagai manusia
dipersatukan dengan Allah dalam persatuan yang suci. Alkitab bahkan memakai
istilah yang sama seperti yang dipakai oleh Zipora, yaitu bahwa kita jemaat
orang percaya ini pada dasarnya adalah pengantin bagi Anak Allah.
Hal
tersebut dapat kita lihat pada ayat-ayat di bawah ini:
Sebab aku
cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus. (2 Kor 11:2)
Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena
hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
(Wahyu 19:7)
Dari
dua ayat di atas setidaknya dapat kita lihat bahwa hubungan kita sebagai jemaat
dengan Kristus sebagai kepala jemaat bukan saja merupakan hubungan yang dekat,
melainkan hubungan yang benar-benar dipersatukan, sebagaimana suami dan istri
dipersatukan di dalam pernikahan. Sungguh suatu konsep yang saya yakin tidak
akan mungkin timbul dalam benak manusia jika seandainya hal tersebut tidak
diwahyukan kepada kita.
Konsep
tentang pengantin darah ini, pertama kali diucapkan oleh Zipora dalam kalimat
yang kita baca pada Keluaran 4:25 ini. Dapat dikatakan inilah pertama kali
konsep hubungan yang intim antara orang percaya dengan Allah, yang dilukiskan
sebagai pengantin, disebutkan.
Kesimpulan
Pengertian
dari istilah “pengantin darah” yang diucapkan oleh Zipora dapat berarti dua
hal:
Secara
khusus dalam konteks kalimat ini
|
:
|
Zipora
sebagai bukan orang Israel dipersatukan secara spiritual dengan Musa sebagai
orang Israel yang menerima janji dari Allah melalui Abraham. Allah Abraham
adalah Allah Musa dan kini melalui perjanjian darah tersebut telah menjadi
Allah Zipora juga.
|
Secara
umum dalam konteks yang lebih luas
|
:
|
Semua
orang berdosa yang telah menjadi percaya kepada Kristus dipersatukan ke dalam
keluarga kerajaan Allah melalui pengorbanan darah Kristus di kayu salib. Dari
sebelumnya disebut sebagai seteru Allah, kini orang berdosa tersebut bahkan
diakui sebagai mempelai wanita Kristus.
|
Sungguh
luarbiasa perbuatan Allah kita yang telah mempersatukan kita orang yang berdosa
ini ke dalam keluarga-Nya melalui pengorbanan darah Kristus di kayu salib.
Semoga kita dapat senantiasa ingat akan pengorbanan tersebut dan bersyukur atas
hal itu.
Menjadi
orang Kristen bukanlah berarti sekedar melakukan ritual-ritual ibadah keagamaan
saja melainkan juga berarti menerima sebuah status yang baru, hubungan yang
baru dan jati diri yang baru di hadapan Allah Yang Mahakuasa.
Amin.
Keywords:
Apa
yang dimaksud dengan pengantin darah dalam Keluaran 4 ayat 25
Istilah
pengantin darah
Zipora
dan Musa pengantin darah
Konsep
pengantin darah dalam Perjanjian Lama
Konsep
pengantin darah dalam Perjanjian Baru
Jemaat
sebagai pengantin Yesus Kristus melalui pengorbanan darah
2
Kor 11:2
Wahyu
19:7
Status
orang percaya sebagai mempelai wanita Kristus
Apa
artinya menjadi orang Kristen
Artikel-artikel
Kristen lainnya
Apa yang
dimaksud dengan berakar dan berdasar di dalam Efesus 3?
Berakar
dan berdasar di dalam Kristus adalah istilah yang cukup popular bagi kita
orang-orang Kristen, tetapi apakah yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut?
Baca penjelasannya disini
Eksposisi Roma
3:23
Roma
3 ayat 23 mengenai semua orang telah berbuat dosa adalah ayat yang sangat
terkenal di antara orang-orang Kristen. Ayat ini berisi pengajaran mendasar
mengenai status kita manusia sebagai orang yang berdosa. Baca penjelasan dan
eksposisi terhadapa ayat ini disini
Apakah Tuhan
mencobai manusia?
Sebagai
manusia kita sering merasakan bagaimana hidup kita dicobai, entah dicobai untuk
berbuat dosa atau dicobai melalui kesulitan hidup yang berat. Siapakah
sebenarnya yang mencobai kita? Apakah Tuhan turut mencobai manusia? Jika bukan
Tuhan, lalu siapa? Baca penjelasannya disini.
Apakah Tuhan
pernah bermusuhan?
Dalam
benak kita, Tuhan adalah sosok yang penuh kasih. Namun apakah Tuhan pernah
bermusuhan? Jika ya, dengan siapa? Baca penjelasannya disini
Mengapa Tuhan
ingin membunuh Musa?
Tidak
ayal lagi ini adalah salah satu penggalan kalimat dalam Alkitab yang cukup
sulit untuk dipahami, diterima, dicerna dan bahkan dipercayai. Bagaimana
mungkin Allah yang Mahakasih dapat ingin membunuh Musa? Baca penjelasannya disini.