Oleh: Izar Tirta
Sebetulnya pertanyaan ini terkesan agak
aneh bukan? Membayangkan Tuhan pernah bermusuhan dapat dipandang sebagai suatu
gambaran yang kekanak-kanakan bahkan dapat pula dianggap sebagai pandangan yang
sesat. Tetapi apakah ini benar-benar suatu kekeliruan?
Saat ini, saya melihat bahwa pandangan
mengenai Tuhan sudah menjadi suatu pandangan yang berat sebelah. Tuhan
dibayangkan sebagai Pribadi yang Maha Pengasih lagipula Maha Penyayang
sedemikian rupa hingga rasanya sangat keliru jika membayangkan bahwa Pribadi
semacam itu dapat memiliki sikap yang bermusuhan.
Sesungguhnya, adalah tidak salah, atau
bahkan tepat sekali bila mempercayai Tuhan sebagai Pribadi yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan memang demikian adanya.
Yang keliru adalah ketika kita mengira bahwa di dalam sifat Tuhan yang Maha
Penyayang dan Maha Pengasih itu tidak ada lagi sama sekali suatu ruang untuk
membenci, memusuhi ataupun marah. Ini sangat keliru.
Membenci, memusuhi dan marah terhadap
sesuatu bukan sikap yang anti-Tuhan. Justru di dalam sifat yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang itu, adalah wajar jika Tuhan juga bisa membenci, memusuhi
dan marah terhadap sesuatu. Terhadap apakah itu? Terhadap segala sesuatu yang
menjadi ancaman bagi siapapun yang disayangi dan dikasihi oleh Tuhan.
Alllah benci kepada dosa, Allah memusuhi
setan dan Allah marah kepada setiap orang yang melakukan dosa. Ini adalah
sesuatu yang harus kita pahami sebagai bagian dari sifat-sifat Pribadi Allah
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tersebut. Apabila kita membuang
pengertian ini, maka kita tidak lagi melihat Allah dalam gambaran yang utuh
sebagaimana dilukiskan oleh Alkitab.
Bahkan kata bermusuhan itu sendiri
pertama kali bukan diucapkan oleh manusia melainkan oleh Tuhan Allah, yaitu di
Taman Eden setelah peristiwa manusia jatuh ke dalam dosa. Dalam Kejadian 3:15, ada tertulis demikian: “Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Perhatikan bahwa ini adalah kata
mengenai permusuhan yang pertama sekali di dalam Alkitab kita, dan kata
tersebut di ucapkan oleh Allah. Dalam kalimat tersebut kita membaca bahwa Allah
mengadakan permusuhan antara Iblis dan perempuan ciptaan Allah, yaitu Hawa.
Antara keturunan Iblis dan keturunan Hawa. Jadi jelaslah, bahwa Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang pun dapat mengadakan permusuhan, namun bukan dalam
pengertian yang negative ataupun jahat. Justru di dalam kalimat tersebut kita
belajar betapa Allah memusuhi Iblis sebagai sumber pembuat kejahatan tersebut.
Dan bukan saja Iblis sebagai pribadi yang dimusuhi oleh Allah, melainkan
keturunan Iblis pun dimusuhi dan dilarang untuk berteman dengan keturunan si
wanita tersebut. [Baca juga: Apakah semua orang pada dasarnya baik? Klik disini]
Siapakah keturunan Iblis? Dan siapakah
keturunan wanita tersebut? Secara singkat kita dapat memahami bahwa keturunan
Iblis adalah semua manusia yang ikut di dalam rencana Iblis untuk melawan Tuhan.
Sedangkan keturunan si wanita adalah semua manusia yang menerima janji
keselamatan atas upah dosa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Disamping
itu, perlu digarisbawahi bahwa keturunan perempuan itu akan berpuncak dalam
diri seorang Pribadi, yaitu Yesus Kristus.
Kiranya melalui tulisan singkat ini kita
mulai memahami bahwa Allah dapat mengadakan permusuhan, yaitu kepada siapa saja
yang memberontak dan melawan Dia. Allah membenci Iblis dan berperang melawan
dia beserta keturunannya. Kiranya belas kasihan Tuhan Yesus menolong kita agar
tidak menjadi musuh Allah melainkan menjadi orang-orang yang dikasihani serta
diampuni-Nya.
Amin
Beberapa pertanyaan renungan
Apakah Tuhan bermusuhan?
Apakah Tuhan bisa membenci?
Apakah Tuhan bisa marah?
Mengapa Tuhan mengadakan permusuhan?
Siapakah keturunan ular dalam Kejadian
3:15? Klik disini
Siapakah keturunan perempuan dalam
Kejadian 3:15? Klik disini
Sikap anti-Tuhan
Baca Juga Artikel
lainnya:
Semua
orang telah berdosa
Kita sering kali mengutip Roma 3:23
bukan? Tetapi apakah yang dimaksud dengan Semua orang telah berbuat dosa? Baca
penjelasannya di
sini.
Apa
itu kebebasan?
Kebebasan, siapa yang tidak suka akan
kebebasan. Tetapi apakah itu yang dimaksud dengan kebebasan? Bagaimana iman
Kristen sendiri memandang arti dari kebebasan. Baca penuturannya di
sini.
Kuburan
Yesus ditemukan??
Kuburan Yesus telah
ditemukan dan di dalamnya ternyata terdapat tulang belulang manusia. Mungkinkah
ternyata Yesus tidak bangkit dari kematian? Jika Ia bangkit, lantas tulang
belulang siapakah yang ada di kuburan tersebut? Temukan jawaban atas misteri tersebut disini.
Apa yang dapat kita pelajari dari Surat 2 Petrus? Klik disini
Apa yang dimaksud dengan bersaksi di dalam kuasa Roh Kudus? Klik disini
Ada 8 alasan mengapa Yesus menjadi Manusia. Klik disini