Apakah ada sesuatu yang lebih penting daripada kekayaan? Ini merupakan pertanyaan yang cukup menantang bukan? Sebab di seluruh dunia kita akan menemukan bahwa mayoritas manusia, jika tidak ingin mengatakan seluruh manusia, akan mengatakan bahwa kekayaan adalah segala-galanya.
Kekayaan adalah faktor yang begitu penting sehingga sangat dikejar oleh kebanyakan manusia. Tetapi sebagai orang Kristen, kita patut bertanya dan merenungkan, apakah ada yang lebih penting daripada kekayaan? Atau bahkan seperti judul dalam tulisan ini, bukan hanya kekayaan yang dibicarakan, melainkan juga kebijaksanaan dan kekuatan.
Betapa dalamnya pertanyaan seperti ini bukan? Apakah di dalam kehidupan ini kita akan menemukan sesuatu yang lebih penting daripada kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan? Mungkinkah kita akan menemukan jawaban atas pertanyaan seperti ini? Jika ya, maka betapa besarnya anugerah yang Tuhan berikan kepada kita sehingga dapat menemukan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan dan tidak pernah dicari oleh mayoritas manusia di dunia.
Mari kita melihat suatu bagian dari Alkitab sebagai dasar dari perenungan kita: Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 9:23 – 24)
Mengapa kita tidak boleh bermegah atas kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan?
Sebab baik kebijaksanaan, kekuatan maupun kekayaan, semua datangnya dari Tuhan juga. Apakah yang dimaksud dengan bermegah? Bermegah di dalam konteks ini maksudnya adalah bangga atau terpuji.
Sebab baik kebijaksanaan, kekuatan maupun kekayaan, semua datangnya dari Tuhan juga. Apakah yang dimaksud dengan bermegah? Bermegah di dalam konteks ini maksudnya adalah bangga atau terpuji.
Apa yang dimaksud dengan bijaksana?
Bijaksana adalah
orang yang tahu mana yang benar dan mana yang salah. Orang yang bijaksana
adalah orang yang mampu memilih untuk melakukan apa yang benar. Seseorang bisa
saja pintar tetapi belum tentu dia itu bijaksana. Seorang yang bijaksana,
biasanya adalah merupakan orang yang berpengetahuan. Tetapi dapat saja
seseorang itu memiliki kebijaksanaan yang berasal dari manusia itu sendiri.
Orang yang sudah tua, sudah pengalaman banyak dalam kehidupan, sudah banyak
baca buku, sudah pernah melakukan ini dan itu. Bisa saja ia menjadi orang yang
dianggap bijaksana. Namun jika kita baca di ayat ini, bukan bijaksana semacam
ini yang dimaksud oleh Alkitab. Karena menurut Alkitab, ada sejenis
kebijaksanaan yang lebih tinggi lagi, yaitu kebijaksanaan yang tidak mungkin
datang dari manusia. Kebijaksanaan semacam itu berasal dari Allah semata-mata.
Kita dapat memperoleh kebijaksanaan tersebut melalui pembacaan Alkitab, maupun
melalui doa minta petunjuk dan pengarahan dari Tuhan.
Apa yang dimaksud dengan kuat?
Kuat disini
bukan semata-mata mengenai kekuatan otot. Kekuatan otot sangat terbatas
sifatnya. Ada kekuatan yang lebih besar dari otot yaitu kekuatan mental.
Contohnya adalah jendral Sudirman, walaupun sudah sakit, tetapi masih kuat
memimpin peperangan. Banyak orang-orang didunia ini yang punya kekuatan yang
besar, walaupun secara fisik mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki otot
yang besar. Kekuatan sejati yang dimaksud dalam Yeremia ini pasti bukan
merupakan kekuatan yang berasal dari manusia itu sendiri. Kekuatan sejati ini
adalah kekuatan yang berasal dari Allah saja, yaitu kekuatan untuk menjalani kehidupan
yang penuh tantangan ini sambil tetap bergantung kepada Allah.
Apa yang dimaksud dengan kekayaan?
Tentu disini
juga bukan berarti kekayaan materi. Kekayaan yang utama adalah perasaan cukup,
perasaan syukur dan kemampuan untuk senantiasa berbagi dengan orang lain.
Secara natural kita tidak memiliki kekayaan semacam ini. Kita perlu memintanya
kepada Allah. Baik kebijaksanaan, maupun kekuatan ataupun kekayaan yang
dimaksud oleh Yeremia hanya dapat kita peroleh apabila kita memahami dan
mengenal Allah yang sejati. Sebab hanya Allah sejati sajalah yang dapat
memberikannya.
Semua hal yang
disebutkan di atas adalah hal-hal yang sangat dihargai oleh semua orang di
dunia tetapi justru menjadi sesuatu yang harus diwaspadai menurut pandangan
Alkitab. Kemegahan, kekuatan dan kekayaan dapat mendorong orang untuk melupakan
Tuhan dan larut dalam kesenangannya sendiri. Sebagai akibatnya, orang tersebut
dapat gagal dalam mendapatkan sesuatu yang justru terpenting dalam hidup ini,
yaitu mengenai Tuhan secara Pribadi.
Perhatikan bahwa
istilah yang dipakai adalah TUHAN (ditulis dengan huruf besar semua). Dalam
Alkitab LAI, apabila istilah TUHAN dipakai, maka hal itu menunjukkan Nama dari
Allah sendiri, dan hal itu mengindikasikan adanya kedekatan secara hubungan
pribadi antara seorang manusia dengan Allah.
Allah bukan lagi
dilihat sebagai Pribadi yang jauh di atas sana, serta tidak dikenal. Melainkan
sebagai Pribadi yang dekat dan bahkan telah memberikan nama diri-Nya.
Jadi menurut Yeremia 9:23-24 ini: Mengenal Allah
secara Pribadi jauh lebih penting daripada kebijaksanaan, kekuatan dan
kekayaan.
Marilah dalam
hidup ini kita berusaha mengejar hal-hal yang sungguh bernilai dan mulai
belajar untuk mengesampingkan hal-hal yang dianggap kurang bernilai menurut
pandangan Alkitab.
Tuhan memberkati.
Baca juga:
Apakah kekayaan & kesuksesan itu tanda seseorang diberkati Tuhan? Klik disini
Apakah yang lebih penting daripada kekayaan? Klik disini
Apakah arti dari kebebasan di dalam konsep Kristen? Klik disini
Apakah arti penting pekerjaan kita di hadapan Tuhan? Klik disini
Apakah yang menjadi puncak kehidupan orang Kristen? Klik disini